Following Me are:

Jumat, Oktober 29, 2010

Apa itu Antropologi?

Dwi Putri Rahmawati Nilai: 95

0806319860

Antropologi

Secara etimologis, antropologi berasal dari kata Yunani, yaitu anthropos yang artinya ‘manusia’ atau ‘orang’, dan logos yang artinya ‘ilmu’. Antropologi merupakan suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Selain itu, antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Obyek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa kebudayaan dan perilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi bertujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku, dan kebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

Beberapa definisi antropologi menurut beberapa ahli, seperti Ralp Linton mengatakan bahwa antropologi adalah ilmu manusia (The Study of Man). Menurut David Hunter, antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang manusia. Menurut Keesing (1981), anropologi adalah kajian tentang manusia. Menurut Haviland (1985), antropologi adalah studi tentang manusia dan perilakunya yang melaluinya diperoleh pengertian lengkap tentang kenekaragaman manusia.

Sedangkan Koentjoroningrat menyoroti antropologi melalui lima masalah tentang makhluk manusia, antara lain; perkembangan manusia sebagai makhluk biologi; terjadinya aneka warna makhluk manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya; sejarah asal, perkembangan serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia; persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat; dan dasar-dasar aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan perkembangan antropologi, terbagi atas empat tahapan atau fase menurut Koentjoroningrat (1990), antara lain:

· Fase Pertama (sebelum tahun 1800)

Terjadi ketika orang-orang Eropa Barat mulai menjelajah berbagai benua. Mereka banyak menemukan hal-hal baru termasuk berjumpa dengan suku-suku asing bagi mereka, mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut.

· Fase Kedua (pertengahan abad ke-19)

Muncul karangan-karangan yang menyusun bahan etnografi (fase pertama) berdasarkan pendekatan evolusi manusia. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebuayaannya.

· Fase Ketiga (permulaan abad ke-20)

Antropologi mulai menjadi ilmu praktis yang bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa untuk kepentingan pemerintah kolonial.

· Fase Keempat (sesudah tahun 1930)

Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa perkembangannya yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Antropologi memiliki dua tujuan yaitu, tujuan praktis: mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu, dan tujuan akademis: mencapai pengertian tentang manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, masyarakatnya, serta kebudayaannya.

Ilmu Antropologi memiliki hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu lainnya. Biasanya, hubungan tersebut bersifat timbal balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain, begitu juga sebaliknya ilmu-ilmu lain memerlukan bantuan antropologi juga. Ilmu-ilmu lain yang terpenting, antara lain Ilmu Geologi, Ilmu Paleontologi, Ilmu Anatomi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Psikiatri, Ilmu Linguistik, Ilmu Arkeologi, Ilmu Sejarah, Ilmu Geografi,Ilmu Ekonomi, Ilmu Hukum Adat, Ilmu Administrasi, Ilmu Politik.

a) Hubungan antara Ilmu Geologi dan Antropologi

Ilmu geologi mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya. Hal ini sangat dibutuhkan oleh sub-ilmu paleoantropologi dan prehistori untuk menetapkan umur relatif dari fosil-fosil makhluk primat dan fosil-fosil manusia dari zaman dahulu, serta artefak-artefak dan bekas-bekas kebudayaan yang digali dalam lapisan-lapisan bumi. Dipergunakan juga untuk menganalisa dengan metode-metode geologi, umur dari lapisan-lapisan bumi tempat artefak-artefak tadi terkandung.

b) Hubungan antara Ilmu Paleontologi dan Antropologi

Hal terpenting dari paleontologi yaitu meneliti fosil makhluk-makhluk terdahulu untuk membuat suatu rekonstruksi tentang proses evolusi bentuk-bentuk makhluk dahulu hingga sekarang. Pengertian tentang umur dari fosil-fosil kera dan fosil-fosil manusia, artefak-artefak bekas kebudayaan yang digali itu, dapat juga dicapai dengan mengetahui umur relatif dari fosil-fosil paleontologi yang terdapat didekatnya.

c) Hubungan antara Ilmu Anatomi dan Antropologi

Obyek penelitian yang terpenting dari seorang ahli antropologi fisik untuk mendapat pengertian tentang asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan antara ras-ras dunia yaitu ciri-ciri dari berbagai bagian kerangka manusia, berbagai kerangka tengkorak, dan ciri-ciri pada bagian tubuh manusia.

d) Hubungan antara Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Antropologi

Hal yang dibutuhkan yaitu data mengenai konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, terhadap obat-obatan tradisional, terhadap kebiasaan dan pantangan makan dapat memberikan penyesuaian diri terhadap kebudayaan dan adat-istiadat lain.

e) Hubungan antara Ilmu Psikiatri dan Antropologi

Gabungan kedua ilmu ini merupakan suatu perluasan antara ilmu antroplogi dan ilmu psikologi yang mendapatkan fungsi yang praktis.

f) Hubungan antara Ilmu Linguistik dan Antropologi

Ilmu linguistik telah berkembang menjadi suatu ilmu yang berusaha mengembangkan konsep-konsep dan metode-metode untuk mengupa segala macam bentuk bahasa apapun, dari daerah manapun di dunia. Sehingga dapat dicapai suatu pengertian tentang ciri dasar dari setiap bahasa di dunia secara cepat dan mudah.

Bahasa merupakan suatu alat yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena dapat mengumpulkan banyak bahan tentang kehidupan masyarakat yang menjadi obyek penelitian dan dapat bergaul dengan mudah dengan masyarakat. Dengan mengetahui ilmu bahasa, seorang peneliti menguasai suatu alat untuk dengan cepat dapat menganalisa dan mempelajari bahasa daerah disetiap tempat.

g) Hubungan antara Ilmu Arkeologi dan Antropologi

Ilmu Antropologi dapat memberi keterangan tentang bagian dari kebudayaan suatu bangsa yang tidak dapat diberikan oleh ilmu-ilmu lain yang meneliti kebudayaan, seperti ilmu arkeologi. Di Indonesia, ilmu arkeologi berguna untuk meneliti kebudayaan-kebudayaan kuno dari lapisan sosial kecil saja, yaitu lapisan sosial di istana raja-raja yang membangun candi-candi, dan menulis prasasti-prasasti serta buku-buku kuno. Sebaliknya, Ilmu antropologi di Indonesia dapat menambah pengetahuan kita tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dengan memberikan bahan tentang kebudayaan rakyat jelata yang tinggal di desa-desa.

h) Hubungan antara Ilmu Sejarah dan Ilmu Antropologi

Banyak sumber sejarah berupa prasasti, dokumen, naskah tradisional, dan arsip kuno, sering hanya dapat memberi peristiwa-peristiwa sejarah yang terbatas pada bidang politik saja. Para ahli antropologi juga memerlukan sejarah terutama sejarah dari suku-suku bangsa dalam daerah yang didatanginya. Sejarah diperlukan untuk memecahkan persoalan yang terjadi karena masyarakat yang ditelitinya mengalami pengaruh dari suatu kebudayaan luar.

i) Hubungan antara Ilmu Geografi dan Ilmu Antropologi

Ilmu bumi atau geografi memiliki pengertian tentang alam dunia dengan memberikan lukisan tentang bumi serta ciri-ciri dari segala macam bentuk hidup yang menduduki muka bumi. Seorang ahli antropologi memerlukan pegertian geografi karena banyak masalah kebudayaan manusia mempunyai sangkut-paut dengan keadaan lingkungan alamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar