Following Me are:

Jumat, Oktober 29, 2010

PASAR

BAB 10

PASAR

I. Pengertian

Pasar merupakan suatu mata rantai yang menghubungkan antara produsen dan konsumen. Ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha dengan masyarakat konsumen. Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam perekonomian moderen karena harga-harga terbentuk di pasar. (Gilarso,1998:154)

Menurut Gilarso, pengertian pasar dalam arti sempit adalah suatu tempat dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan jual-beli barang.

Para penjual menawarkan barang (beras, buah-buahan, dan sebagainya) dengan harapan dapat laku terjual dan memperoleh uang sebagai gantinya. Para konsumen (pembeli) datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. (Gilarso,1998:154)

Gilarso menguraikan arti luasnya, bahwa pasar terjadi apabila terdapat:

1. Suatu ‘pertemuan’ antara

2. Orang yang mau menjual, dan

3. Orang yang mau membeli

4. Suatu barang dan jasa tertentu

5. Dengan harga tertentu

Sedangkan, menurut Sudarsono pasar adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pengusaha tergantung atas titik optimal usahanya. Konsep titik optimal usaha ini berlaku pada semua bentuk pasar yang dihadapi oleh pengusaha. (Sudarsono, 1995:266)

Menurut Miller & Meiners, pasar dalam arti luas adalah suatu pasar tidaklah harus suatu tempat, tetapi suatu institusi yang menjadi ajang operasi kekuatan-kekuatan yang menentukan harga. Dengan kata lain dalam pasarlah pemasokan dan permintaan beroperasi. Dipihak lain, lokasi pasar adalah lokasi geografis tempat pertukaran terjadi, tempat hasil pemasokan dan permintaan berlangsung dan tempat syarat-syarat terdaftar. Selain itu, pasar juga harus mempunyai mekanisme pasar yang merujuk pada jaringan informasi dalam dan antar pasar (atau lokasi pasar). Misalnya, mekanisme pasar memungkinkan individu-individu saling berhubungan mengenai harga dan ketersediaan. (Miller & Meiners,1997:23)

Selanjutnya, menurut Miller & Meiners dalam bukunya “Teori Ekonomi Intermediate”, menyatakan bahwa pasar memiliki dua fungsi yang sangat penting yaitu:

1. Pasar kompetitif itu menyediakan informasi atau pengetahuan yang harus dimiliki oleh konsumen dan produsen dalam rangka memperhitungkan peningkatan dan penurunan barang-barang langka (atau sumber daya produktif), melalui penyesuaian harga relatif yang mudah dipahami.

2. Pasar berfungsi memotivisir konsumen dan produsen untuk bereaksi atau memberi tanggapan secara layak informasi itu, dengan memberi imbalan yang lebih tinggi, baik itu berupa upah, laba, atau utilitas kepada produsen dan konsumen dan produsen yang memang lebih baik reaksinya. (Miller&Meiners,1997:381-382)

Menurut Pass dan Lowers, pasar adalah suatu mekanisme pertukaran yang mempertemukan para penjual dan pembeli suatu produk (product), faktor produksi (factor of production) atau surat berharga (financial security). Pasar mencakup sejumlah produk dalam dimensi fisik dan ruang. Dalam kaitannya dengan produk, sebuah pasar dapat didefinisikan sebagai suatu yang berisikan kelompok barang dan jasa yang dipandang sebagai produk-produk pengganti oleh pembeli. (Pass dan Lowers,1994:393)

Samuelson dan Nordhaus, berpendapat bahwa mekanisme pasar adalah suatu bentuk organisasi ekonomi dimana pembeli dan penjual bertemu dan berinteraksi melalui pasar untuk memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar, sedangkan pasar adalah proses yang digunakan oleh pembeli dan penjual untuk berhubungan dalam menentukan harga dan jumlah. (Samuelson dan Nordhaus,1993:52,55).

Menurut Mc Carthy dan Perreault, pasar adalah sekelompok pedagang potensial dengan kebutuhan yang serupa dan penjual yang menawarkan berbagai produk, yaitu cara memenuhi kebutuhan itu.

Definisi pasar menurut Mc Carthy dan Perreault dibagi atas 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Pasar atas jenis produk menguraikan barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.

2. Pasar atas kebutuhan pelanggan (pemakai) mengacu pada kebutuhan yang akan dipenuhi jenis produk bagi pelanggan. Pada tingkat “paling dasar” jenis produk biasanya menyediakan keuntungan fungsional (functional benefit), seperti pertumbuhan, perlindungan, peringatan, penghangatan, pengangkutan, pengeboran, dan sebagainya.

3. Pasar atas jenis pelanggan (customer type) mengacu pada konsumen atau pemakai akhir suatu jenis produk. (jenis pelanggan yang sekarang atau potensial).

4. Pasar atas daerah (geografic area) adalah tempat perusahaan bersaing atau berencana untuk bersaing memperebutkan pelanggan (Mc Carthy dan Perreault,1993:66)

Selanjutnya menurut Sofyan Assauri, yang dikutip dari Philip Kotler, menyatakan bahwa suatu pasar terdiri dari seluruh konsumen atau langganan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan pertukaran, sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Menurutnya, pasar adalah merupakan arena pertukaran potensial baik dalam bentuk fisik sebagai tempat bekumpul atau bertemunya para penjual dan pembeli, maupun yang berbentuk fisik yang memungkinkan terlaksananya pertukaran, karena dipenuhi persyaratan pertukaran, yaitu minat dan citra serta daya beli. (Assauri, 1999:93).

Menurut William J. Stanton (1993:92), pasar dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya”.

Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu:

1. Orang dengan segala keinginannya.

2. Daya beli mereka.

3. Kemauan untuk membelanjakannya.

Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Sebagai contoh, petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian.

Philip Kotler (1997), mengemukakan beberapa keputusan utama yang terlibat dalam keputusan pembelian dari pasar bisnis, diantaranya berkenaan dengan menentukan spesifikasi produk, batas harga, persyaratan waktu pengiriman, persyaratan layanan, persyaratan pembayaran, jumlah pemesanan.

Keputusan yang diambil oleh para pembeli pada dasarnya dihubungkan dengan segi keinginannya dalam pemenuhan kebutuhan. Dan hal tersebut merupakan upaya dalam mencari suatu kepuasan. Dalam kegiatan pemasaran, pemahaman atas perilaku pembelian konsumen merupakan hal yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Sebuah alasan mengapa orang membeli produk tertentu (Product Buying motive) atau membeli pada penjual tertentu (Patronage Buying Motive), ini merupakan faktor yang sangat penting bagi penjual dalam menentukan program promosi yang efektif, desain produk, harga, saluran distribusi yang efektif dan beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah mengetahui mengapa konsumen bertingkah laku demikian. Dengan meninjau lebih jauh kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya tingkah laku konsumen itu dimulai dengan suatu motivasi.

Adapun menurut Basu Swasta (1984:87) mengemukakan bahwa “Motivasi adalah suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan“. Maka dapat diketahui bahwa keinginan dari seseorang itu pada dasarnya untuk memperoleh suatu kepuasan bagi dirinya. Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran sebab hal tersebut yang menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran.

Philip Kotler (1997:36) memberikan definisi, bahwa “Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya“. Dengan demikian, kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Jadi, pembentukan kepuasan pelanggan perlu terus menerus diupayakan, agar pelanggan akan tetap setia pada perusahaan atau produk kita dan merupakan cara untuk menarik konsumen lainnya.

II. Penggolongan

Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia dalam keputusannya menyatakan bahwa pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk, yang menurut kelas mutu pelayanan dan menurut sifat pendistribusiannya dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Pasar Moderen adalah pasar yang dibangun oleh Pemerintah, Swasta, atau Koperasi yang dalam bentuknya berupa Mall, Supermarket, Departement Store, dan Shoping Center dimana pengelolaannya dilaksanakan secara moderen, dan mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada disatu tangan, bermodal relatif kuat, dan dilengkapi label harga yang pasti.

2. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Swasta, Koperasi atau Swadaya Masyarakat dengan tempat-tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, dan koperasi, dengan usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli melalui tawar menawar.

3. Pasar Grosir adalah pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan partai besar.

4. Pasar Eceran adalah pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partai kecil.

5. Pasar Swalayan (Super Market) adalah pasar yang kegiatan usahanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari secara langsung kepada konsumen dengan teknik pelayanan oleh konsumen itu sendiri.

(Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Nomor 23/MPP/Kep/1/1998 tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan)

Struktur pasar berarti penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada cirri-ciri sebagai berikut:

a. Jenis barang yang dihasilkan

b. Banyaknya perusahaan dalam industri

c. Mudah tidaknya ke luar atau masuk ke dalam industri

d. Peranan iklan dalam kegiatan industri

III. Rencana Pemasaran Strategis

Rencana pemasaran strategis merupakan kegiatan perpaduan semua aktivitas dan sumber daya bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan laba.

Rencana pemasaran strategis terdiri dari 5 jenis keputusan pemasaran yang saling melengkapi. Bidang-bidang keputusan tersebut sering disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix).

Marketing mix

1. Keputusan pasar

Berkaitan dengan analisis tentang target atau sasaran serta kebutuhan pelanggan dan lingkungan yang bersaing. Alat bantu dalam agribisnis untuk mengambil keputusan pasar dengan penelitian pasar, segmentasi pasar, dan penetrasi pasar.

2. Penelitian pasar

Penelitian pasar bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan daya beli pelanggan. Penelitian pasar didasarkan pada teknik statistik yang rumit, tetapi dapat juga hanya dengan mengadakan wawancara dan pengamatan secara informal. Hasil penelitian pasar berupa informasi yang obyektif dan analitis untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pasar.

3. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah mengelompokkan pelanggan ke dalam segmen-segmen atau kategori berdasarkan karakteristik (umum, kebutuhan, motif pembelian) yang bersesuaian. Dengan memahami karakteristik di setiap segmen di seluruh pasar maka agribisnis dapat merancang strategi khusus pemasaran yang dapat memikat segmen khusus yang dilayani.

Untuk membangun strategi segmentasi, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan pendekatan segmentasi yang sesuai dengan segmen yang ada di pasar. Umumnya ada dua pendekatan utama segmentasi yaitu pendekatan a-priori dan pendekatan post-hoc.

Pendekatan A-priori adalah pendekatan yang dilakukan sebelum suatu penelitian dilakukan, dimana peneliti sudah mengkotak-kotak pasar berdasarkan ciri-ciri seperti yaitu geographic, demographic ,psichological , psichographic (life style), sociocultural,use related segmentation, use situation segmentation, benefit, hybrid segmentation.

Pendekatan Post-hoc adalah pendekatan yang tidak mengkotak-kotak pasar sebelum data dikumpulkan dan dianalisis. Segmen dibuat setelah data dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan atribut-atribut yang dianggap penting oleh peneliti. Jadi, pendekatan Post-hoc adalah pendekatan yang berorientasi pada riset dan dikembangkan untuk produk-produk spesifik pada suatu jangkauan waktu tertentu. Dengan demikian, kekuatannya sangat bergantung pada pengetahuan pemasar terhadap produk dan pasar yang ditekuninya. Pengetahuan inilah yang akan membimbing pemasar menentukan atribut-atribut yang layak digunakan sebagai dasar analisis segmentasi yang dilakukan. Pengetahuan ini menentukan kepekaan pemasar dalam mengamati pasar.

4. Penetrasi pasar

Penetrasi pasar berkaitan dengan ketangguhan suatu perusahaan di segmen pasar tertentu. Setiap perusahaan harus mencurahkan konsentrasi yang optimal kepada segmen pasar yang dipilih. Keputusan mengenai segmen pasar terbaik yang harus dilayani secara optimal tergantung pada jenis produk, sifat persaingan, ukuran perusahaan, dan faktor lain.

5. Keputusan mengenai produk

Menetapkan bauran produk yang saling melengkapi, keanekaragaman dalam lini produk, serta karakteristik khusus dari setiap produk yang dijual.

IV. Tahap-tahap Penyerapan Produk Baru

Menurut E.M.Rogers, tahapan penyerapan produk baru itu meliputi:

1. Awareness, masyarakat tahu ada suatu produk tetapi informasi yang dimiliki belum cukup untuk mengambil keputusan pembelian.

2. Minat, pelanggan yang mampu cukup tertarik untuk memiliki produk tersebut.

3. Evaluasi, pelanggan memutuskan apakah akan mencoba produk tersebut.

4. Pencobaan, pelanggan mengambil sampel produk tersebut.

5. Penyerapan atau pemakaian, pelanggan menggunakan produk tersebut secara teratur.

V. Kategori Penyerap Produk

Orang yang menyerap produk lebih cepat dari pada yang lain dinamakan pemrakarsa (opinion leader). Berdasarkan penelitian Rogers ada lima kategori menurut kecepatan penyerapan produk, yaitu:

1. Pembaharu (2,5%), berarti orang yang selalu ingin mencoba gagasan baru (petualang).

2. Penyerap dini (13,5%), berarti orang yang mencoba gagasan baru dengan cepat secara hati-hati.

3. Mayoritas awal (34 %), berarti orang yang penuh dengan pertimbangan (merupakan pasar yang besar dan penting).

4. Mayoritas akhir ( 34 %), berarti orang yang cenderung bersikap skeptis terhadap gagasan baru dan hanya akan menyerap produk bila banyak bukti pendukung.

5. Pencorot (16%), berarti orang yang terpaku pada tradisi sehingga perlu waktu lama untuk menyerap gagasan baru.

VI. Daur Hidup Produk

Berkaitan dengan penjualan dan laba dari suatu produk atau jasa sepanjang suatu periode. Tahap daur hidup produk meliputi:

1. Pengembangan; dilakukan analisis pasar, strategi produk dan pasar.

2. Pengenalan; tahap pemunculan produk baru di pasar.

3. Pertumbuhan; tahap ekspansi secara cepat.

4. Pematangan; tahap yang ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang lambat atau mungkin sedikit menurun pada saat pasar mulai jenuh.

5. Penurunan; tahap dimana terjadi penurunan penjualan secara cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar