Following Me are:

Jumat, Oktober 29, 2010

iklan

1. Data Publikasi

· Iklan “Ya! Kopi Susu” versi Julia Perez, ditayangkan melalui internet pada hari Senin, tanggal 03 Agustus 2009.

· Iklan “Ya! Kopi Susu” versi Kembar Srikandi, biasanya ditayangkan pada pagi hari, tetapi sering ditayangkan pada malam hari, vidio iklannya memiliki durasi sekitar 75 detik

2. Deskripsi Iklan

· Iklan “Ya! Kopi Susu” versi Julia Perez

Iklan ini diperankan oleh penyanyi dangdut sexy, Julia Perez. Sempat dimunculkan beberapa kali di media cetak seperti koran, majalah, spanduk di pinggir jalan, maupun di media elektronik seperti televisi, radio. Bahkan yang lebih sering muncul, ditayangkan pada internet. Suara seorang pria dipenghujung iklan, yaitu “YA!!! Kopi nikmat harga bersahabat! YA!!!”. Mengaduk-aduk kopi dengan gaya goyangan mautnya.

· Iklan “Yah! Kopi Susu” versi Kembar Srikandi

Iklan ini diperankan oleh group penyanyi dangdut, Kembar Srikandi, biasanya ditayangkan pada pagi hari, tetapi lebih sering ditayangkan pada malam hari. Vidio iklan ini berdurasi 75 detik. Iklan ini lebih menonjolkan pada gaya modelnya, bukan pada mempromosikan kopinya. Kembar Srikandi lebih menonjolkan kefulgaran tubuhnya dengan menggunakan pakaian yang sedikit terbuka, kemudian menyanyikan sebuah lagu sambil mempromosikan kopi yang diiklankannya.

3. Kategori Isu

· Iklan ini masuk ke dalam kategori isu Sex in Advertising.

· Sex in Advertising adalah adegan sex menjadi daya tarik iklan yang ditonjolkan.

· Model iklan yang dipakai sengaja dipilih yang memiliki bentuk tubuh yang sexy, sensual, dan terkesan nakal.

· Tujuannya yaitu agar produk yang diiklankan laku dipasaran dan khalayak menjadi selalu ingat dengan iklan tersebut.

· Kebanyakan penikmat kopi adalah laki-laki. Maka dari itu, iklan tersebut menjadi penyemangat para pria yang sedang lelah bekerja seharian. Sambil minum kopi, sambil nonton iklan tersebut. Mantap.

4. Tanggapan Khalayak

· Menurut hasil tanya jawab pada beberapa masyarakat, sebagian kecil dari mereka iklan tersebut dapat diterima dengan baik. Mereka mengaku mendapat sesuatu yang menarik dan menjadi inspirasi mereka, walaupun memang mereka akui bahwa iklan tersebut norak dan menggelikan.

· Sebagian besar dari mereka mengharapkan iklan tersebut tidak ditayangkan kembali karena di dalam iklan tersebut terdapat unsur pornografi, yaitu bagaimana cara model berpakaian, adanya unsur pornoaksi ketika model mengekspresikan gerakan dan mimik wajah pada saat mengiklankan produk tersebut. Dan mereka mengharapkan pula untuk KPI agar dapat mempertimbangkannya. Iklan kopi tersebut sangat seronok.

· Ada juga yang berpendapat bahwa Julia Perez dan Srikandi terlalu memperlihatkan bagian tubuh wanita yang tidak patut dipertontonkan, terutama pakaian yang sangat mengundang syahwat. Dan itu sangat tidak berhubungan sekali dengan produk yang diiklankan, seperti mengaduk-aduk kopi dengan peragaan goyang-goyangan yang berlebihan ditambah dengan ekspresi wajah yang menggairahkan kaum pria.

· Merasa terganggu dengan gaya berpakaian dan ekspresi yang berlebihan.

· Iklan tersebut tidak efektif jika ditayangkan di media cetak maupun media penyiaran, karena dapat berpengaruh terhadap khalayak. Pada dasarnya, kopi berfungsi sebagai sebagai minuman yang dapat membuat konsumen mengantuk, memberikan kesegaran baru, dan dapat menenangkan pikiran setelah lelah bekerja seharian.

· Seharusnya, iklan tersebut ditayangkan oleh model yang lelah setelah bekerja seharian yang masih mengenakan pakaian rapi. Atau, model yang memerankan setelah bangun tidur yang membutuhkan kesegaran baru, dan sebagainya.

· Khalayak kurang setuju dengan iklan kopi yang mempertontonkan gaya model yang seronok dan kurang memiliki nilai moral. Tidak ada hubungannya antara kopi dengan goyangan maut Kembar Srikandi dan Julia Perez.

5. Alasan Penolakan Khalayak

· Khalayak masih membawa kultur yang ada dari zaman dahulu, yaitu hal tersebut dianggap tabu untuk dipertontonkan pada khalayak. Berkaitan dengan harga diri, martabat, dan derajat wanita di depan mata para pria.

· Banyak yang menganggap bahwa iklan tersebut tidak berhubungan dengan apa yang sedang diiklankan.

· Karena melanggar etika dan moral.

· Penayangan iklan tersebut di televisi, sering muncul mengiringi acara kartun anak-anak. Sehingga, yang tadinya anak-anak sedang asyik menonton kartun, kemudian saat iklan tiba, disuguhi satu pemandangan yang heboh dan aneh, secara tidak sengaja anak-anak pasti menontonnya hingga habis.

· Menciptakan kesan suatu citra yang kurang baik karena hal tersebut akan membekas dan lekat pada pikiran mereka akan gaya modelnya

6. Pelanggaran Etika/Adat

Jelas saja, iklan yang ditampilkan itu melanggar etika atau peraturan adat. Khalayak masih menerapkan kepercayaan dari orang-orang zaman dulu, bahwa hal-hal yang terlalu fulgar merupakan hal yang keluar dai konteks etika.

7. Pihak Pengiklan

· Iklan dengan eksekusi semacam itu dibuat karena untuk mendobrak popularitas para model dan untuk memperkenalkan produk yang diiklankan.

· Namun, hal ini dapat menurunkan citra produk kopinya. Jadi, sangatlah jelas model akan mempengaruhi reputasi iklan tersebut. Karena konsumen kemungkinan akan melakukan pemberhentian konsumsi.

· Kekhawatiran masyarakat sepertinya tidak dihiraukan bagi pengiklan karena pengiklan berusaha untuk mengenalkan produknya kepada khalayak agar dikonsumsi.

· Namun, periklanan tetap bertanggung jawab pada masyarakat serta metode regulasi dimana itu harus dilakukan oleh berbagai pihak, seperti regulasi diri dari diri sendiri, peraturan pemerintah, dan kelompok konsumen (YLKI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar