Following Me are:

Jumat, Oktober 29, 2010

Pengaruh Sosial-Kelompok

DWI PUTRI RAHMAWATI

0806319860

ADVERTISING

Pengaruh Sosial

Geng Sahabat Lebih Berperan Hebat

Membentuk suatu kelompok tertentu sangat berpengaruh dalam hidup saya. Dari suatu kelompok itulah saya mendapat berbagai informasi sekaligus membentuk konsep diri saya. Dengan membentuk suatu kelompok pula saya memiliki banyak relasi (teman), tentunya dengan berinteraksi didalamnya. Dalam suatu kelompok, saya menemukan banyak sekali kecocokan dan ketidakcocokan antar anggota. Disinilah saya dituntut untuk menentukan sikap yang tepat dalam menghadapi suatu kondisi tertentu.

Selama 5 tahun saya mengikuti organisasi Marching Band ketika saya duduk di bangku SMP. Semasa pelatihan, anggota yang tergabung dalam Marching Band ini dituntut harus disiplin keras, professional, cepat, dan tegas. Tenaga terkuras habis saat mengikuti latihan untuk persiapan Lomba Nasional di Palembang. Walaupun terasa sangat letih dan lelah, saya merasa senang karena selalu bertemu dengan teman-teman dan pelatihnya yang lumayan ganteng. Memang, waktunya latihan harus serius, tetapi selalu ada kesempatan untuk bercanda tawa dengan teman-teman dan pelatih-pelatihnya saat break time tiba. Rasa kebersamaan kami tumbuh menjadi lebih kuat. Yang semula kami cuek dan tidak peduli pada teman yang lain, berubah menjadi care and friendly. Organisasi ini terdapat banyak anggota, nah…tidak menutup kemungkinan bagi setiap individu untuk membentuk suatu kelompok kecil didalamnya atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Geng. Itulah yang terjadi pada saya. Secara alamiah, saya dan beberapa teman membentuk geng, dimana kami saling berbagi cerita dan berkumpul bersama saat break time tiba. Secara pribadi, saya sadar mengalami perubahan dalam bergaul. Yang tadinya saya sangat berhati-hati bersikap terhadap orang lain, kini berubah, saya menjadi jail/usil terhadap orang lain. Dalam geng ini, saya lebih dekat atau lebih terbuka dengan salah satu anggota geng. Kenapa? Karena saya dan dia memiliki kesamaan, diantaranya hobi, suku, dan kebiasaan. Di luar organisasi ini, saya pun lebih enjoy berpergian dengannya.

Semasa SMA, saya mengikuti beberapa organisasi, diantaranya SRC (Student Representative Council), Extracurricular: Marching Band, Dance Club, Mandarin Club, English Club, Choir, Drama/Performing Arts Club, dan Panitia Aids Day.

Di sekolah saya, OSIS memakai nama SRC. Disini, saya dilatih untuk membuat berbagai macam event yang menarik dan bagaimana untuk mengajukan proposal untuk sponsor dan persetujuan. Saya dituntut untuk berkerja sama dengan anggota lain agar mencapai target tertentu. Terdapat berbagai bentuk pendapat dari anggota dan kami harus diskusi menentukan pilihan mana yang tepat untuk di apply. Percekcokan antar anggota pun terjadi. Ada yang memilih untuk mengalah dan ada juga yang ngotot agar pendapatnya diterima dan dipilih. Namun, kesemuanya itu dilandaskan atas dasar kebersamaan dan tujuan yang sama.

Selain itu juga, saya berkecimpung dalam beberapa extracurricular yang telah saya sebutkan sebelumnya. Disini saya lebih enjoy dalam menyalurkan talenta yang saya miliki dan berekspresi penuh. Kami harus kompak dan selaras dalam extracurricular ini. Dalam Dance Club, saya harus bekerja sama dengan anggota lain untuk membuat gerakan yang fantastic dan memilih music serta kostum yang akan digunakan. Begitu juga dalam Drama/Performing Arts, saya harus berinteraksi dengan dekat pada para pemain/actor. Supaya tumbuh chemistry antara saya dengan lawan main. Saling member tahu dan mengingatkan jika terdapat kekurangan.

Saya juga ikut dalam kepanitiaan event Aids Day. Menjadi panitia bukanlah hal yang mudah karena pasti sibuk mengurusi segala macam keperluan dalam event tersebut. Disini saya dituntut untuk bekerja sama, disiplin, dan professional dalam bertindak. Hal ini melatih saya untuk menjadi jiwa pemimpin dikemudian hari.

Ada yang lebih personal lagi, yaitu geng sahabat. Saya memiliki tiga orang sahabat. Saya dan ketiga sahabat saya memiliki ciri yang khas dan berbeda-beda. Saya cenderung lebih demokratis untuk mengambil keputusan. Sahabat 1 lebih memilih untuk mengalah atau diam saja, dalam artian ikutan saja. Sahabat 2 cenderung ingin menang sendiri dan menganggap bahwa pendapatnya selalu benar. Sahabat 3, selalu mencari sensasi karena ingin popular dan ingin dikenal. Dalam perbedaan tersebut tak jarang kami mengakami perelisihan hanya karena hal yang sepele. Kata orang, persahabatan tanpa masalah serasa masak sayur tanpa bumbu. Memang benar saya akui. Masalah yang terjadi dalam geng melatih saya untuk menjadi lebh dewasa dalam menentukan suatu solusi. Nah, inilah dibutuhkan kebersamaan agar tidak terpecah.

Sampai suatu ketika, saya dan sahabat mengalami salah tanggap akan sesuatu. Menurutnya, ini bukan hal yang sepele. Namun, menurut saya ini hanyalah hal sepele yang sebenarnya tidak perlu meminta untuk membubarkan geng ini. Karena keegoisan dan tidak mengerti satu sama lain akhirnya mereka memutuskan untuk membubarkan persahabatan ini. Akan tetapi, saya sebagai penengah disini, harus mencairkan situasi yang panas itu. Dalam menjalin sebuah hubungan, seharusnya kita membawa sikap yang peduli dan pengertian, dimana kita bisa menempatkan diri kita sebagai orang lain. Dengan demikian, apa yang orang lain rasakan dan alami dapat kita rasakan.

Sekarang, saya terlibat dalam organisasi Share BEM UI. Kami sebagai anggota, masih belum mengenal satu sama lain. Sehingga, kami harus bersosialisasi agar kegiatan selanjutnya menjadi lancar. Disini, saya harus peka terhadap fenomena sosial yang terjadi disekitar kita. Belajar untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. Sehingga, kita dapat memberikan solusi yang tepat untuk menangani masalah sosial tersebut.

Kelompok yang paling luas jangkauannya adalah menjalin relation melalui dunia maya (cyber). Salah satu situs yang digemari oleh kebanyakan kalangan yaitu Facebook. Kalangan terbesar yang menggunakan Facebook adalah kalangan ibu rumah tangga dan kalangan remaja. Beberapa dari mereka yang menggunakan Facebook dalam menjalin relation dengan orang lain merupakan orang yang super sibuk dan lebih menyukai pertemanan di dunia cyber seperti ini. Facebook bagi saya sangat bermanfaat sekali karena saya dapat membangun jejaring-jejaring bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga di luar negeri. Sampai saat ini, saya memiliki teman yang tinggal di luar negeri cukup banyak. Tentu saja mereka teman dari teman saya. Selain itu juga, saya mendapatkan berbagai informasi terbaru sehingga tidak tertinggal berita. Berbagai pengumuman/pemberitahuan, seperti scholarship, event, dan bisnis, juga mudah untuk didapatkan. Teman-teman lama yang lost-communication dapat dicari di Facebook ini. Sehingga, hubungan menjadi lebih erat. Facebook ini telah mempengaruhi tindakan saya sehari-hari. Yang awalnya hemat uang makan, sekarang menjadi bertambah pengeluarannya karena harus membeli pulsa modem internet. Saya akui telah kecanduan Facebook. Sebagai Facebookers setia, setiap waktu membuka situs dan update status.

Dalam situs Facebook, terdapat berbagai macam group yang dibuat untuk menunjukkan bahwa kita bergabung pada suatu komunitas tertentu. Sehingga, kita mendapatkan segala informasi mengenai group tersebut.

Saya juga bergabung dalam SUGAR GROUP Scholars UI. Sebagai orang yang terpilih mendapatkan beasiswa dari perusahaan gula ini, saya telah menandatangani kontrak yang telah disepakati. Disini saya dan anggota yang lain mendapatkan tugas untuk road show ke sekolah. Saya memilih untuk masuk pada Session Brain Storming. Saya merangkap menjadi Presenternya. Disitulah saya harus menjaga moody saya agar suasana di ruangan tersebut tetap semangat dan menarik.

Bagi saya, yang paling berperan penting dalam pembentukan atau berpengaruh dalam diri saya adalah Geng sahabat. Karena hampir setiap waktu saya habiskan dengan berkumpul dengan mereka. Segala sikap jelek saya menjadi berkurang akibat pencerminan dan evaluasi masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar